Skip to main content

Konsep Jodoh?

Seringkali saya bertanya pada kerabat, apa definisi dan pemahaman pribadi mereka akan "jodoh". Sebagian besar berpendapat bahwa jodoh merupakan orang yang ditakdirkan untuk bersama dengan kita sehidup semati. Maka dari itu, saat ada pasangan yang memutuskan untuk berpisah atau bahkan bercerai, sebagian besar orang akan berkata bahwa mereka tidak berjodoh. Pasangan yang sudah berpacaran namun akhirnya tidak berujung ke pelaminan, "ya bukan jodohnya berarti". Atau kalau sudah sampai menikah namun bercerai, "ya memang belum jodohnya berarti. Konsep "jodoh" bagi sebagian besar orang amat sangat erat kaitannya dengan pernikahan.

Konsep "jodoh" menurut pemahaman saya pribadi agak sedikit berbeda. Jodoh adalah orang-orang yang memang digariskan untuk hadir dalam hidup kita. Saya pernah membaca satu quotes yang sejalan dengan konsep "jodoh" saya. We met for a reason, either you're a blessing or a lesson.

Jodoh merupakan orang-orang yang memang sudah digariskan dan ditakdirkan untuk hadir dalam hidup kita dalam periode waktu tertentu. Jadi kalau ada orang yang masa pacarannya hanya 3 bulan, ya berarti memang periode waktu mereka untuk berjodoh hanya selama 3 bulan. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang sudah putus lalu kembali berpacaran dengan orang yang sama? Sama saja konsepnya. Kita memang ditakdirkan untuk berjodoh 2 kali dengan orang yang sama.

Sebenarnya konsep saya akan "jodoh" ini kira-kira sama lah dengan konsep berpikirnya orang-orang yang berpendapat bahwa tidak ada hal yang namanya kebetulan. Semua sudah digariskan dan ditakdirkan untuk terjadi dalam hidup kita. Begitu pula dengan yang namanya jodoh. Jodoh adalah takdir.  Make sensekan?

Ibu saya beberapa kali pernah berkata, berpacaran dengan orang yang tidak tepat hanya akan membuang-buang waktu saya saja. Namun seperti quotes yang saya berikan di atas, ada orang-orang yang memang dihadirkan oleh Tuhan dalam hidup kita untuk memberikan kita pembelajaran akan hidup. Yang Ibu saya tidak lihat adalah, hubungan saya dengan orang-orang yang beliau anggap tidak tepat tersebut telah sedikit banyak membantu mendewasakan cara berpikir kami sehingga sedikit demi sedikit kami menjadi manusia yang lebih baik. Karena bagi saya, masa pacaran adalah waktunya untuk saling belajar dari satu sama lain.

Dalam berpacaran, usahakan untuk selalu melihat pembelajaran apa saja yang bisa dipetik dari suatu hubungan. Saya meyakini bahwa berpacaran dengan siapapun, sekalipun berpacaran dengan orang-orang yang dianggap kurang tepat untuk kita, tidak akan menjadi buang-buang waktu selama ada pembelajaran yang dapat diambil oleh kedua belah pihak untuk kemudian digunakan dalam memperbaiki diri satu sama lain ke depannya.

In a nutshell, jodoh berdasarkan pemahaman saya adalah orang-orang yang memang ditakdirkan untuk masuk ke dalam kehidupan kita, baik orang yang memang ditakdirkan untuk sehidup semati dengan kita maupun orang-orang yang hanya hadir dalam periode waktu tertentu dalam hidup kita. Jadi bagi yang sedang dirundung sedih karena putus cinta, ingat saja bahwa dia hanya merupakan salah satu dari jodoh kamu yang sudah berakhir periode waktu berjodohnya dengan kamu. Nah, sekarang persiapkan diri untuk bertemu dengan calon jodohmu yang lainnya. Selamat bertemu dengan jodoh kamu!

Comments